Kajian Artikel Ilmiah – The Moderating Effects of Utilitarian and Hedonic Values on Information Technology Continuance

Penulis : LINGLING XU, JULIAN LIN, dan HOCK CHUAN CHAN.

URL DOI : http://doi.acm.org/10.1145/2240156.2240160

Abstrak :

This study examines how the nature of technology affects users’ intention to continue using information technologies. It proposes an extended technology acceptance model, with perceived ease of use, perceived usefulness and pleasure affecting the intention to continue using a technology. We hypothesized that these effects are moderated by the technology’s utilitarian and hedonic values. The model was validated for smartphone functions. A user survey showed that perceived ease of use significantly affected the intention to continue using only for high-utilitarian functions, whereas pleasure affected the intention to continue using only for high-hedonic functions. The effect of perceived ease of use on perceived usefulness was stronger for high-utilitarian than for low-utilitarian functions. The effect of pleasure on perceived usefulness was stronger for high-hedonic than for low-hedonic functions. The results suggest that marketing should consider the nature of the functions.

Pengkaji : Muammar Haikal Perdana (G64120104)

Ulasan :

Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang digunakan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tujuan pengguna untuk menggunakan IT atau melanjutkan penggunaan IT. Selama beberapa tahun, TAM sudah diterima secara luas untuk mengetahui dan memeriksa tujuan user saat menggunakan IT dalam berbagai konteks. Menurut TAM, faktor utama yang membuat user ingin menggunakan IT atau tetap melanjutkan penggunaan IT adalah :

  1. Perceived usefulness (kegunaan yang dirasakan) disingkat PU, yaitu tingkat seseorang percaya bahwa ketika ia menggunakan suatu teknologi, teknologi tersebut akan meningkatkan kinerjanya.
  2. Perceived ease of use (kemudahan yang dirasakan) –disingkat PEOU, yaitu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi akan membuatnya bebas dari kerja atau dapat mempermudah kerjanya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa nature of technology (sifat-sifat teknologi) seperti nilai hedonis dan nilai utilitarian merupakan kondisi batas untuk validitas TAM. Nilai utilitarian dan nilai hedonis adalah dua dimensi yang independen untuk menentukan sifat suatu teknologi (nature of technology). Teknologi utilitarian adalah teknologi yang ditujukan untuk memberikan nilai instrumental kepada user, contohnya menyediakan informasi untuk mengerjakan suatu tugas. Sementara itu, teknologi hedonis adalah teknologi yang memberikan nilai pengalaman kepada user, contohnya memberikan rasa senang dan gembira kepada user setelah menggunakan suatu teknologi. Misalnya, ketika user menggunakan smartphone, user dapat memperoleh nilai utilitarian (kenyamanan saat menelpon dan menerima telepon) dan nilai hedonis (kesenangan saat mendengarkan musik).

Penelitian ini fokus kepada peran-peran apa saja yang dimiliki oleh sifat teknologi (nilai utilitarian dan nilai hedonis) yang memoderatori TAM (Technology Acceptance Model). Maksud dari moderator dalam riset psokologi sosial adalah variabel yang mempengaruhi kekuatan hubungan sebuah variabel independent/prediksi dan sebuah variabel dependent/kriteria. Secara spesifik, penelitian ini mengusulkan sebuah model TAM yang telah dimoderasi yang mengandung 3 variabel independen (perceived usefulness, perceived ease of use, dan pleasure). 2 variabel moderator (nilai utilitarian dan nilai hedonis) serta 1 variabel dependent (Niat untuk terus menggunakan teknologi).

Model yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut (Bagan 1) :

  1. Niat untuk terus menggunakan sebuah teknologi (intention to continue to use –disingkat IC) ditentukan oleh dua faktor kognitif, yaitu perceived usefulness (disingkat PU) dan perceived ease of use (disingkat PEOU), dan satu faktor emosional yaitu kesenangan (pleasure –disingkat PLE).
  2. Nilai utilitarian suatu teknologi mempengaruhi hubungan dari faktor PU ke IC, hubungan dari faktor PEOU ke IC, dan hubungan dari faktor PEOU ke faktor PU.
  3. Nilai hedonis suatu teknologi mempengaruhi hubungan faktor kesenangan (pleasure) ke IC, hubungan faktor kesenangan dan faktor PEOU, dan hubungan faktor kesenangan ke faktor PU.

imk

Bagan 1. Model penelitian (Hedonic-utilitarian model)

Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai utilitarian dan nilai hedonis dari suatu teknologi memoderasi hubungan antara antesedan dan niat untuk terus menggunakan teknologi. Antesedan dalam model ini adalah perceived usefulness, perceived ease of use, dan pleasure. Temuan pertama yaitu ciri khas dari PEOU untuk memprediksi niat untuk terus menggunakan teknologi bergantung kepada nilai utilitarian dari teknologi. Faktor kemudahan yang dirasakan (perceived ease of use) mempengaruhi niat user untuk terus menggunakan teknologi yang nilai utilitariannya tinggi. Jika suatu teknologi dirasa mudah untuk digunakan, maka teknologi tersebut juga dirasa lebih berguna. Selain itu, ditemukan juga bahwa kesenangan didapat dari menggunakan suatu fungsi teknologi yang mengandung faktor perceived usefulness dan perceived ease of use. Seperti yang dihipotesiskan, hubungan antara kesenangan dan perceived usefulness lebih kuat untuk fungsi teknologi yang memiliki nilai hedonis tinggi dibanding nilai hedonis rendah.

Penelitian ini berguna dalam kontribusi perbaikan literatur TAM dengan menambahkan dua variabel moderator, yaitu nilai hedonis dan nilai utilitarian dari suatu teknologi yang diteliti. Efek dari variabel moderator dapat membantu menjelaskan mengapa faktor seperti perceived usefulness dan perceived ease of use menunjukkan kepentingan yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Yang lebih penting, efek yang kuat dari sifat teknologi (nature of technology) menyarankan teori sistem informasi yang lain harus mempertimbangkan juga nilai utilitarian atau nilai hedonis saat teori diterapkan untuk memeriksa teknologi yang melayani untuk pencapaian tujuan maupun untuk hiburan.

Kajian Artikel Ilmiah – The Moderating Effects of Utilitarian and Hedonic Values on Information Technology Continuance

Heuristic Evaluation

Apa itu Heuristic Evaluation? Dalam Interaksi Manusia-Komputer, Heuristic Evaluation merupakan cara untuk mengevaluasi interaksi pada software/aplikasi dengan menilainya sesuai prinsip-prinsip usability yang diakui. Pada kali ini, saya menggunakan 10 prinsip-prinsip umum untuk desain interaksi yang dibuat oleh Jacob Nielsen. (Nielsen 1995a)

10 prinsip tersebut adalah :

1. Visibility of System Status

Sistem harus selalu menginformasikan kepada pengguna tentang apa yang sedang terjadi, dengan feedback yang sesuai dan dalam waktu yang layak.

2. Match Between System And The Real World

Sistem harus berbicara bahasa yang dikenali pengguna, dengan kata-kata, frase, dan konsep yang familiar oleh pengguna. Mengikuti konvensi pada dunia nyata, serta membuat tampilan informasi yang mengikuti urutan yang logis dan natural.

3.User Control And Freedom

Pengguna sering kali memahami fungsi-fungsi dari sistem dengan metode trial & error sehingga pengguna membutuhkan “jalan pintas untuk keluar” saat berada pada keadaan yang tidak mereka inginkan.

4. Consistency And Standards

Pengguna tidak perlu bertanya apakah kata-kata yang berbeda, situasi, atau aksi memiliki makna yang sama atau tidak. Mengikuti konvensi yang sesuai dengan platform.

5. Error Prevention

Sistem yang baik adalah sistem yang didesain untuk mencegah pengguna melakukan kesalahan saat menggunakan sistem.

6. Recognition Rather Than Recall

Mengurangi ingatan yang harus digunakan pengguna saat berinteraksi dengan sistem dengan cara membuat objek-objek aksi, dan pilihan-pilihan terlihat dengan jelas.

7. Flexibility And Efficiency Of Use

Sistem harus dapat melayani dua tipe pengguna, baik yang pemula maupun pengguna yang sudah mahir. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat “akselerator” yang tidak nampak bagi pemula tetapi sangat berguna untuk pengguna yang sudah mahir. Contohnya adalah keyboard shortcut

8. Aesthetic And Minimalist Design

Dialog-dialog yang ditampilkan oleh sistem harus hanya mengandung informasi yang relevan dan penting.

9. Help Users Recognize, Diagnose, And Recover From Errors

Pesan-pesan error harus diekspresikan dalam bahasa yang dimengerti oleh pengguna (bukan tentang code program), secara rinci menjelaskan masalah, dan menyarankan solusi yang membangun.

10. Help And Documentation

Pengguna mungkin saja membutuhkan dokumentasi dan bantuan tentang sistem. Oleh karena itu, sistem harus menyediakan bantuan dan dokumentasi yang jelas, mudah dicari, fokus kepada pekerjaan pengguna, dan tidak terlalu besar.

Software yang akan dievaluasi interaksinya kali ini adalah software favorit saya dalam membuat musik, yaitu FL Studio 11 dari Imagine-Line.

FLStudio11_Logo

Terdapat 5 prinsip yang saya evaluasi, yaitu :

Heuristic Evaluation

Match Between System And The Real World – FL Studio 11

MASALAH 1 – Perbedaan cara memutar knob

RINGKASAN MASALAH

Pada dunia nyata, knob dioperasikan dengan cara diputar searah jarum jam atau berlawanan dengan jarum jam (ke kanan atau ke kiri) tetapi pada FL Studio knob dioperasikan dengan men-drag ke atas atau ke bawah.

DESKRIPSI MASALAH

Knob (potensiometer) adalah benda yang sering kita jumpai dalam dunia nyata misalnya pada speaker aktif. Knob volume pada speaker aktif dioperasikan dengan memutarnya ke arah kiri atau kanan.

Pada FL Studio 11, terdapat banyak jenis knob yang memiliki fungsi berbeda beda. Seluruhnya dioperasikan dengan cara men-drag ke atas atau ke bawah. Hal tersebut tidak sesuai dengan dunia nyata. Salah satu contohnya adalah knob untuk mengatur Panning pada jendela mixer (gambar di bawah). Knob panning memiliki fungsi untuk mengatur posisi audio pada output, apakah hanya terdengar di sebelah kanan, kiri atau kombinasinya. Seharusnya knob panning dioperasikan dengan di-drag ke kanan atau kiri bukannya ke atas atau bawah.

2015-06-07_194030

Salah satu contoh knob yang tepat untuk di-drag ke atas atau ke bawah adalah knob fader pada mixer FL Studio (gambar di bawah). Knob tersebut meniru audio mixer pada dunia nyata yang digerakkan ke atas (untuk menaikkan level audio) dan ke bawah (untuk mengecilkan level audio).

2015-06-07_193750

REKOMENDASI PERBAIKAN

Untuk perbaikan, knob diharapkan dapat diputar dengan cara di-drag ke kanan atau kiri agar sesuai dengan dunia nyata.

SEVERITY RATING (NIELSEN 1995B)

1 (A cosmetic problem only. Need not be fixed unless extra time is evailable).

Masalah ini mungkin membingungkan untuk pengguna yang baru menggunakan FL Studio. Setelah beberapa kali menggunakan aplikasi ini, pengguna pasti sudah dapat beradaptasi dengan knob yang di-drag ke atas atau ke bawah.

Match Between System And The Real World – FL Studio 11

Aestethic And Minimalist Design – FL Studio 11

MASALAH 1 – beberapa tombol didesain tidak kontras

RINGKASAN MASALAH

Pada Edison (tool untuk merekam audio dalam FL Studio 11), terdapat beberapa button yang terlihat samar-samar seperti tombol yang tidak aktif tetapi sebenarnya tombol tersebut aktif.

DESKRIPSI MASALAH

Terdapat 6 tombol yang berukuran kecil pada pojok-kanan-atas jendela Edison yang berwarna tidak kontras dengan latar belakang. Tombol-tombol tersebut adalah Scrub wheel, Slave playback to host, Display waveform/spectrum, Click-free (smooth) editing, Disable autoscrolling, dan Mute input.

2015-06-07_195842

Tombol Click-free (smooth) editing, Disable autoscrolling, dan Mute input terlihat seperti tombol yang tidak dapat di-klik karena berwarna samar-samar. Namun ketika saya klik, tombol tersebut berubah state menjadi aktif (berubah warna). 2015-06-07_195923

Tampilan ketiga tombol tersebut tidak mengikuti prinsip kontras sehingga membuat tombol menjadi sulit dibedakan. Hal ini dapat menyulitkan user saat mencari ketiga tombol tersebut. User dapat saja lupa letak tombol tersebut dan harus mencari dengan cara menelusuri seluruh tombol. Sistem seharusnya memberikan tampilan tombol yang jelas dan berbeda dengan lainnya agar user dapat menemukan dengan cepat jika user lupa letak tombol tersebut.

REKOMENDASI PERBAIKAN

Keenam tombol tersebut disarankan untuk diperjelas dengan mengubah icon menjadi lebih besar dan kontras dengan warna background (seperti tombol dibawahnya).

SEVERITY RATING (NIELSEN 1995B)

3 (A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority).


MASALAH 2 – icon options yang terlalu kecil

RINGKASAN MASALAH

icon options diletakkan di pojok-kiri-bawah dan berukuran terlalu kecil sehingga dapat membuat user tidak tahu bahwa icon itu adalah icon options.

DESKRIPSI MASALAH

Pada beberapa software yang umum, menu yang terdiri dari menu File, Edit, Tools, View, dan sebagainya diletakkan pada bagian atas kiri sehingga dapat terlihat jelas. Tetapi pada Edison, menu tersebut diletakkan pada bagian yang cukup terpencil yaitu pada pojok kiri bawah dan memiliki ukuran yang kecil pula.

2015-06-08_004721

Menu tersebut cukup penting karena dalam menu tersebut terdapat banyak perintah-perintah yang sering digunakan.

2015-06-08_004430

2015-06-08_004320

REKOMENDASI PERBAIKAN

Sebaiknya menu options diletakkan pada bagian atas sebelah kiri karena dapat memudahkan user untuk menemukan fungsi yang dibutuhkan. Selain itu, icon yang digunakan sebaiknya memiliki ukuran yang besar dan mudah dikenali sebagai menu options.

SEVERITY RATING (NIELSEN 1995B)

3 (A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority).

Aestethic And Minimalist Design – FL Studio 11

Consistency and Standards – FL Studio 11

MASALAH 1 – Lokasi tombol Title bar buttons (minimize, restore, dan Close)

RINGKASAN MASALAH

Title bar buttons pada FL Studio diletakkan pada tempat yang tidak biasa yaitu sedikit di tengah jendela aplikasi.

DESKRIPSI MASALAH

window

Secara default, title bar buttons berada lebih ke tengah pada pojok-kiri-atas. Umumnya title bar buttons diletakkan pada bagian pojok-kanan-atas (Windows) atau pojok-kiri-atas (Ubuntu dan Mac). Hal tersebut sedikit membingungkan bagi user yang baru pertama kali menggunakan aplikasi ini. Khususnya bagi pengguna Windows yang terbiasa dengan title bar buttons berada di pojok-kanan-atas.

REKOMENDASI PERBAIKAN

Title bar buttons diletakkan di pojok-kiri-atas atau pojok-kanan-atas jendela agar tidak membingungkan user yang baru menggunakan FL Studio 11. Namun, perubahan tersebut tidak harus dilakukan karena user mungkin hanya kebingungan untuk pertama kali saja, setelah mengetahui letak tombol tersebut, mereka akan terbiasa. Menurut saya, pihak FL Studio meletakkan title bar buttons di tempat tersebut kemungkinan bertujuan sebagai karakter yang membedakan dengan DAW (Digital Audio Workstation) yang lainnya.

SEVERITY RATING (NIELSEN 1995B)

1 (A cosmetic problem only. Need not be fixed unless extra time is evailable).

Consistency and Standards – FL Studio 11

User Control And Freedom – FL Studio 11

MASALAH 1 – undo hanya dapat dilakukan satu kali

RINGKASAN MASALAH

Perintah undo (ctrl+z) tidak dapat dilakukan lebih dari satu kali.

DESKRIPSI MASALAH

Beberapa software pada umumnya memiliki fungsi undo yang dapat digunakan lebih dari satu kali untuk mengembalikan suatu keadaan ke keadaan sebelumnya. Pada FL Studio 11, secara default jika kita melakukan undo (ctrl+z) satu kali, fungsi undo berjalan normal. Namun, jika kita melakukan undo untuk kedua kalinya, kita akan kembali pada keadaan sebelum kita melakukan undo. Salah satu contoh kasusnya adalah ketika membuat 3 pattern pada jendela playlist (gambar di bawah).

undo

Setelah membuat tiga buah pattern, saya mencoba melakukan undo satu kali sehingga pattern ketiga berhasil terhapus. Namun, ketika saya melakukan undo satu kali lagi dengan tujuan menghapus pattern kedua, pattern ketiga malah muncul kembali dan terdapat status “redone playlist add clip“.

undo2

Jika kita telusuri pada jendela settings, pengaturan maximum undo level telah diatur menjadi 19 tetapi tetap saja tidak dapat melakukan undo lebih dari satu kali.

2015-06-03_090719

REKOMENDASI PERBAIKAN

Sebaiknya fungsi undo diperbaiki agar memudahkan user ketika melakukan kesalahan.

SEVERITY RATING (Nielsen 1995b)

3 (A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority).

User Control And Freedom – FL Studio 11

Flexibility And Efficiency of Use – FL Studio 11

Masalah 1 – Kolom nilai tidak dapat di-input menggunakan keyboard

Ringkasan Masalah

Beberapa kolom untuk menginput nilai suatu parameter tidak dapat menerima input dari keyboard, kolom tersebut hanya dapat di-slide secara vertikal (ke atas atau ke bawah) untuk menentukan nilai yang dimasukkan.

Deskripsi Masalah

Pada jendela Settings, terdapat pengaturan Maximum undo levels untuk menentukan berapa jumlah Undo yang dapat kita lakukan ke belakang. Untuk memasukkan nilai pada kolom tersebut, kita harus melakukan klik pada kolom dan men-drag ke arah atas atau bawah untuk menentukan nilai. Hal tersebut terkadang sangat menyulitkan saat kita sedang dalam kondisi terburu-buru dan kita harus memasukkan sebuah nilai yang cukup besar, misalnya 119. Kita harus melakukan drag ke atas selama beberapa waktu untuk sampai ke nilai 119.

2015-06-03_090719

Beberapa kolom yang menurut saya sering digunakan seperti pattern selector juga menggunakan cara drag untuk memasukkan nilai. Hal ini cukup memperlambat interaksi dibandingkan dengan memasukkan nilai yang kita inginkan menggunakan keyboard.

2015-06-03_095712

Rekomendasi Perbaikan

Untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan interaksi, kolom-kolom yang digunakan untuk memasukkan suatu nilai (angka) harus diubah menjadi text field yang dapat menerima input dari keyboard. Menurut saya, user tetap dapat melakukan slide ke arah atas atau bawah untuk memasukkan nilai, tetapi user juga dapat melakukan klik dua kali pada kolom tersebut untuk memasukkan nilai dengan cara mengetik pada keyboard.

Severity Rating

3 (A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority).


MASALAH 2 – Tidak dapat menghapus beberapa instrument sekaligus

RINGKASAN MASALAH

Tidak tersedianya fitur “delete multiple items” pada jendela pattern.

DESKRIPSI MASALAH

Saat ingin menghapus beberapa instrumen sekaligus, user harus melakukan proses delete sebanyak jumlah instrumen yang ingin dihapus. Ekspektasi pertama kali saat saya ingin menghapus empat instrumen adalah saya dapat menyeleksi keempat instrumen tersebut lalu menghapusnya sekaligus. Namun, hal tersebut tidak dapat dilakukan sehingga user harus menghapus satu-persatu.

hapus1

2015-06-03_093327

2015-06-03_093344

Setelah melakukan perintah delete, masih terdapat 3 instumen yang belum terhapus sehingga user harus menghapus satu-persatu.

2015-06-03_093420

REKOMENDASI PERBAIKAN

Menambahkan fitur multiple delete pada jendela pattern agar interaksi lebih efisien.

SEVERITY RATING

3 (A major usability problem. Important to fix and should be given a high priority).

Flexibility And Efficiency of Use – FL Studio 11

Visualisasi Informasi Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 2013

Kali ini saya telah membuat visualisasi informasi tentang ketenagakerjaan Indonesia di tahun 2013. Data yang saya gunakan bersumber dari Buku Statistik Indonesia 2014 bab Penduduk dan Ketenagakerjaan. Tools yang saya gunakan untuk membuat visualisasi ini adalah Piktochart dan Infogr.am.

Infografik pertama : Fakta Tentang Ketenagakerjaan Di Indonesia

(data yang digunakan berasal dari Tabel 3.2.2, halaman 88-89, yaitu Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Provinsi dan Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu, 2000-2013)

Infografik kedua : Lapangan Pekerjaan Utama Di Setiap Provinsi Di Indonesia 2013

(data yang digunakan berasal dari Tabel 3.2.4, halaman 92, yaitu Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Provinsi dan Lapangan Pekerjaan Utama, 2013)

Semoga bermanfaat 🙂

Visualisasi Informasi Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 2013

Review User Interface pada Smartphone ASUS Zenfone (ZenUI)

Hallo generasi gadget! kali ini saya akan mencoba membahas interface pada smartphone Asus seri Zenfone yang diberi nama ZenUI. Artikel ini merupakan tugas awal dari mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer di jurusan Ilmu Komputer IPB. Jadimohon maaf jika artikel ini memiliki banyak kesalahan atau terkesan sok tahu karena mata kuliah ini baru saja dimulai 😀

Smartphone ASUS seri Zenfone disambut baik oleh pecinta gadget khususnya di Indonesia. Banyak teman-teman saya yang mulai menggunakan smartphone dengan harga terjangkau ini.

Salah satu fitur unggulan yang sangat saya sukai pada Zenfone adalah ZenUI. Apa itu ZenUI? ZenUI merupakan interface yang dikembangkan oleh ASUS untuk smartphone android dan tablet seri terbarunya. ZenUI mulai diterapkan pada Asus Zenfone Series, Asus MemoPad 7 (ME176C), dan Asus Padfone Mini (2014).

Dikembangkan dengan konsep “Turn complexity into simplicity”, ZenUI memodernisasi interface dengan menggunakan “flat” icon, pemilihan warna yang soft dan modern, dan tata letak (layout) yang bersih sehingga informasi yang ditampilkan menjadi jelas dan membuat user menjadi nyaman.

Salah satu hal baru pada ZenUI adalah Pulldown notification bar yang tidak biasa. Jika kita menarik ke bawah dari ujung-kanan-atas home screen pada Zenfone, yang muncul adalah quick setting icons yang didesain khusus seperti shortcut. Quick setting icons tersebut dibuat untuk mempermudah user dalam melakukan pengaturan penting seperti menyalakan Wifi, membersihkan memori, auto-rotate, airplane mode, dan lain-lain. Namun, jika kita menarik ke bawah dari sebelah ujung-kiri-atas, yang muncul adalah notifikasi sistem seperti biasa.

Dari semua fitur ZenUI, yang menurut saya paling brilliant adalah fitur What’s Next. Fitur ini dapat menampilkan upcoming tasks, ramalan cuaca, pengingat ulang tahun, dan lain sebagainya pada lock screen Zenfone. Fitur ini sangat berguna bagi orang-orang yang sibuk dan mudah lupa. Ketika gadget lain memerlukan beberapa apps yang berbeda seperti calendar, reminder, dan weather apps untuk menginformasikan jadwal selanjutnya, ZenUI menggabungkan semuanya dan menampilkannya dengan sangat baik. Secara otomatis, kita akan diingatkan dengan jadwal terdekat setelah menekan tombol power. What a great inovation!

Fitur-fitur lain yang tidak kalah hebatnya yaitu :

  • Do It Later
  • One-hand Operation
  • Share Link and Party Link
  • Easy Mode

Referensi :

Pesan sponsor :

logo-ipb

Review User Interface pada Smartphone ASUS Zenfone (ZenUI)

Custom Typography Quotes

Inspirasi bisa datang kapan saja. Ia datang saat kita sedang mendengarkan lagu, berkendara di jalan, memperhatikan timeline social media, melihat sesuatu yang indah, atau duduk manis di atas kloset. Namun, terkadang jika sedang dibutuhkan, inspirasi tak kunjung datang. Ketika ia datang, cepatlah ambil media apapun untuk mengabadikannya sebelum ia terlupakan.

Dari begitu banyak inspirasi kata-kata yang keluar masuk dalam pikiran, baru dua kalimat ini yang berhasil divisualisasikan ke dalam secarik kertas.

Alone we can do so little, together we can do so much

20130810_e184447-(2)

Menceritakan kedudukan kita sebagai makhluk sosial.

20130810_184558-(2)

20130810_184611 (2)

20130810_184624 (2)

20130810_184645 (2)

This universe was created in perfect balance, if you think

Final

Apa yang terjadi jika Bumi berputar lebih cepat? Apa yang terjadi jika Matahari menjauh beberapa centimeter terhadap Bumi?

2013-07-28-17.55.38-(2)

2013-07-28-17.56.40

Artwork ini dibuat pada pertengahan tahun 2013.

Gambar